Dalam dunia profesional yang makin kompetitif, punya relasi alumni bisa jadi senjata rahasia buat ngebuka banyak peluang baru. Gak cuma soal “kenal siapa”, tapi tentang “siapa yang mau bantu kamu berkembang”. Banyak banget peluang kerja, kolaborasi, bahkan mentoring yang bisa lahir dari networking dengan alumni. Nah, di artikel ini, kita bakal bahas tuntas cara membangun relasi atau networking dengan alumni biar kamu gak cuma sekadar kenal, tapi juga punya hubungan yang saling ngasih value.
1. Kenapa Networking Dengan Alumni Itu Penting Banget
Kalau kamu pikir networking itu cuma buat orang yang ambisius, kamu salah besar. Faktanya, networking dengan alumni bisa jadi cara paling natural buat ngebangun koneksi profesional tanpa kesan kaku. Alumni biasanya udah punya ikatan emosional karena pernah di institusi yang sama, dan itu bikin komunikasi lebih cair.
Manfaat besar dari relasi alumni antara lain:
- Akses langsung ke peluang kerja dan proyek baru.
- Mentor yang ngerti jalur karier kamu karena mereka dulu juga di posisi yang sama.
- Insight dunia kerja dari orang yang udah berpengalaman di industri kamu.
- Kolaborasi bisnis atau riset yang bisa ngangkat nama kamu di dunia profesional.
Jadi, gak heran kalau banyak orang sukses yang bilang, “your network is your net worth.”
2. Mulai dari Komunitas Alumni
Langkah pertama untuk membangun relasi alumni adalah gabung ke komunitasnya. Biasanya, kampus punya forum resmi alumni — bisa berupa grup WhatsApp, LinkedIn, atau bahkan event offline tahunan.
Coba:
- Gabung grup alumni kampus kamu.
- Ikut acara reuni atau seminar alumni.
- Bikin inisiatif kecil, misalnya diskusi karier online bareng alumni.
Ketika kamu aktif di komunitas, alumni lain bakal notice kamu sebagai sosok yang proaktif. Dari situ, hubungan profesional bisa mulai tumbuh dengan alami.
3. Manfaatkan Media Sosial Profesional
Sekarang gak ada alasan buat gak mulai networking. Platform kayak LinkedIn bisa banget jadi tempat terbaik buat bangun koneksi alumni. Tapi inget, jangan asal kirim permintaan koneksi tanpa pesan personal. Bikin kesan yang tulus dan sopan.
Tips efektif:
- Gunakan foto profil profesional dan bio yang jelas.
- Tulis pesan personal saat connect, contohnya:
“Hai Kak, saya juga alumni [Nama Kampus]. Saya tertarik banget dengan karier Kakak di bidang [Bidang]. Boleh saya belajar dari pengalaman Kakak?” - Aktif komentar di postingan alumni biar mereka tahu kamu genuine.
Dengan cara ini, kamu bukan cuma dikenal, tapi juga dihargai karena interaksi kamu punya nilai.
4. Jaga Hubungan, Jangan Cuma Sekali Chat
Banyak orang gagal dalam networking alumni karena cuma nyapa sekali terus ngilang. Networking itu kayak tanaman, harus dirawat. Setelah kamu terhubung, tetap jaga komunikasi meski cuma lewat obrolan ringan.
Beberapa hal yang bisa kamu lakukan:
- Ucapin selamat kalau alumni dapet pencapaian baru.
- Kirim update singkat soal perkembangan kamu di karier.
- Ajak kolaborasi kecil, misalnya webinar atau proyek komunitas.
Jadi, intinya bukan sekadar kenal, tapi membangun hubungan jangka panjang yang saling ngasih manfaat.
5. Bangun Personal Branding yang Menarik
Koneksi aja gak cukup kalau kamu gak punya value. Alumni akan lebih tertarik buat bantu kamu kalau mereka tahu kamu punya potensi. Makanya, penting banget buat punya personal branding yang kuat.
Langkah-langkah bangun personal branding:
- Tunjukkan keahlian kamu lewat postingan di media sosial.
- Ceritain perjalanan kamu secara autentik, jangan terlalu kaku.
- Jadilah seseorang yang dikenal karena kontribusi, bukan pencitraan.
Ketika alumni melihat kamu sebagai sosok yang profesional dan konsisten, mereka bakal lebih terbuka buat mendukung kamu.
6. Datang ke Event Alumni Secara Aktif
Event alumni itu bukan cuma ajang nostalgia, tapi juga kesempatan emas buat bangun networking alumni. Biasanya ada sesi sharing karier, talkshow, atau networking session. Gunakan momen itu buat memperkenalkan diri dan ngobrol santai.
Tips biar standout di event alumni:
- Siapin elevator pitch singkat (cerita singkat tentang siapa kamu dan apa tujuanmu).
- Datang lebih awal biar bisa kenalan dengan lebih banyak orang.
- Jangan cuma ngobrol sama teman lama, tapi buka percakapan sama alumni baru.
Event kayak gini bisa jadi tempat awal terbentuknya relasi profesional yang awet.
7. Jadilah Pendengar yang Baik
Networking itu bukan soal ngomong, tapi soal mendengar. Saat kamu ngobrol sama alumni, fokus ke cerita mereka. Tanyakan hal-hal yang bikin mereka nyaman cerita lebih banyak.
Beberapa pertanyaan yang bisa kamu pakai:
- “Apa tantangan terbesar waktu dulu mulai karier, Kak?”
- “Gimana pengalaman Kakak waktu pertama kali kerja di industri ini?”
- “Kalau boleh ngulang, apa hal yang Kakak bakal lakuin beda?”
Dengan mendengarkan, kamu bukan cuma dapet insight, tapi juga bikin alumni merasa dihargai.
8. Tawarkan Bantuan Terlebih Dahulu
Salah satu kunci rahasia dalam networking alumni adalah: jangan cuma minta, tapi juga ngasih. Misalnya, kamu bantu share event mereka, bantu cari volunteer untuk kegiatan alumni, atau sekadar kasih apresiasi di postingan mereka.
Prinsipnya sederhana: value first, benefit later.
Kalau kamu dikenal sebagai orang yang supportive, alumni bakal lebih mudah terbuka buat bantu kamu balik. Dan dari situlah kepercayaan terbentuk.
9. Gunakan Alumni Sebagai Mentor
Mentorship itu priceless. Banyak alumni yang dengan senang hati membimbing juniornya karena mereka dulu juga pernah di posisi itu. Kamu bisa langsung ngajak ngobrol alumni yang kamu kagumi dan minta waktu mereka buat jadi mentor informal.
Langkah-langkahnya:
- Jelaskan kenapa kamu tertarik belajar dari mereka.
- Siapkan pertanyaan yang relevan, jangan asal ngobrol.
- Tunjukkan komitmen kamu buat belajar dan berkembang.
Mentor dari alumni bisa bantu kamu menghindari kesalahan yang sama dan mempercepat perkembangan karier kamu.
10. Bangun Kepercayaan Lewat Konsistensi
Relasi yang kuat dibangun dari kepercayaan. Alumni bakal lebih percaya kalau kamu menunjukkan konsistensi — entah dalam komunikasi, karier, atau kontribusi di komunitas.
Cara membangun kepercayaan:
- Jangan cuma aktif kalau butuh.
- Tunjukkan kamu serius dengan tindakan, bukan kata-kata.
- Jangan lupa follow up janji atau komitmen yang kamu buat.
Dengan begitu, alumni bakal ngeliat kamu sebagai orang yang bisa diandalkan, bukan sekadar numpang koneksi.
11. Gunakan Kegiatan Kolaboratif
Biar hubungan makin kuat, coba bikin kegiatan bareng alumni. Bisa berupa proyek sosial, konten kolaborasi, atau seminar kampus. Kegiatan bareng ini bisa bikin kamu makin dikenal dan dihargai di lingkungan alumni.
Contohnya:
- Webinar karier alumni-junior.
- Proyek mentoring kelompok kecil.
- Kolaborasi podcast antara mahasiswa dan alumni sukses.
Selain bikin bonding makin kuat, kegiatan kayak gini juga bantu ngebangun reputasi kamu di komunitas alumni.
12. Jaga Etika dan Profesionalisme
Dalam relasi alumni, etika tetap nomor satu. Jangan terlalu memaksa kalau belum akrab, dan jaga batas antara personal dan profesional.
Beberapa hal yang perlu dihindari:
- Jangan langsung minta rekomendasi kerja tanpa membangun koneksi dulu.
- Jangan terlalu sering menghubungi kalau belum ada konteks jelas.
- Hindari obrolan yang terlalu pribadi.
Dengan menjaga etika, kamu bisa memastikan hubungan tetap sehat dan berkelas.
13. Evaluasi dan Kembangkan Jaringan Secara Berkala
Networking itu proses panjang. Setiap beberapa bulan, coba evaluasi jaringan kamu. Siapa yang masih aktif kamu hubungi, siapa yang bisa kamu follow up, dan siapa yang mungkin bisa kamu ajak kerja bareng.
Langkah mudahnya:
- Buat daftar kontak alumni yang kamu kenal.
- Tandai hubungan mana yang perlu kamu jaga intens.
- Set reminder buat follow up secara berkala.
Dengan cara ini, jaringan kamu bakal tumbuh secara strategis dan berkelanjutan.
14. Gunakan Cerita Pribadi untuk Menguatkan Hubungan
Salah satu trik Gen Z buat bangun koneksi alumni adalah lewat storytelling. Cerita pribadi yang autentik bisa bikin alumni lebih relate dan terbuka.
Misalnya kamu cerita tentang:
- Tantangan waktu kuliah yang alumni juga pernah rasain.
- Motivasi kamu buat ngembangin karier di bidang tertentu.
- Pengalaman kamu saat ikut kegiatan kampus yang berkesan.
Storytelling yang jujur bikin hubungan jadi lebih manusiawi dan gak terkesan “transaksional”.
15. Tetap Jadi Diri Sendiri
Yang paling penting dalam cara membangun relasi atau networking dengan alumni adalah tetap jadi diri sendiri. Jangan berusaha terlihat sempurna. Justru keaslian kamu yang bikin alumni tertarik buat connect lebih dalam.
Karena pada akhirnya, networking bukan tentang berapa banyak orang yang kamu kenal, tapi seberapa dalam hubungan yang kamu bangun.
FAQ: Cara Membangun Relasi Atau Networking Dengan Alumni
1. Apa itu networking dengan alumni?
Itu adalah proses membangun hubungan profesional antara mahasiswa atau lulusan baru dengan alumni kampus untuk saling berbagi informasi dan peluang.
2. Kenapa penting punya relasi alumni?
Karena alumni bisa jadi sumber informasi karier, mentor, bahkan koneksi kerja yang relevan dengan bidang kamu.
3. Bagaimana cara memulai networking kalau belum kenal?
Mulai dari grup alumni kampus, media sosial profesional, atau event kampus. Sapaan ringan bisa jadi langkah awal.
4. Apa kesalahan umum saat membangun relasi alumni?
Langsung minta bantuan tanpa membangun hubungan dulu, atau cuma aktif pas butuh sesuatu.
5. Gimana cara jaga hubungan biar gak awkward?
Tetap interaktif, kirim ucapan selamat, atau sekadar update kabar dengan sopan.
6. Apakah networking harus dilakukan offline?
Enggak harus. Sekarang banyak cara online yang efektif seperti LinkedIn, grup alumni digital, dan event virtual.
Kesimpulan
Membangun relasi dengan alumni bukan cuma soal networking demi karier, tapi tentang menciptakan ekosistem dukungan yang saling menguatkan. Dengan strategi yang tepat, kamu bisa membuka banyak pintu kesempatan — dari mentor, pekerjaan, sampai kolaborasi masa depan. Jadi, jangan nunggu waktu yang “pas”. Mulai sekarang, bangun koneksi alumni dengan cara yang tulus, konsisten, dan bernilai.